Membedah Buku Guru Desa Membelah Angkasa



Kebiasaan calon pembaca sebelum memutuskan untuk membaca sebuah buku adalah menebak, membuat perkiraan-perkiraan sederhana tentang isi buku yang akan dibacanya. Setidaknya terdapat tiga perkiraan awal setelah membaca judul buku dan pembahasan ringkas pada cover bagian belakang. Pertama, judul tersebut secara persuasif memberikan cukup informasi kepada calon pembaca, bahwa buku yang akan dibacanya berisi autobiografi bergaya “zero to hero”. Judul yang sederhana tersebut juga memiliki makna ganda, secara tersurat dan tersirat. Secara tersurat berisi kisah perjalanan seorang guru desa yang membelah angkasa melalui perjalanan udara atau pesawat. Makna tersiratnya kisah perjalanan guru desa yang mampu meraih kesuksesan yang sangat tinggi. 

Ketiga perkiraan awal tersebut ternyata tidak meleset, bahkan mungkin dapat dikatakan sepenuhnya benar. Pada bagian awal penulis menceritakan perjuangannya sebelum menjadi guru, kemudian berhasil lolos sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Dilanjutkan dengan keberhasilan-keberhasilan berikutnya hingga ia mampu meraih prestasi tertinggi (sampai dengan buku selesai ditulis) mendapat penghargaan dari Kementrian Pendidikan Nasional sebagai penerima Anugerah Peduli Pendidikan tahun 2015. Dan keberhasilan-keberhasilan yang pernah diraih tidak lepas dari salah satu proses “pembelahan angkasa” melalui pesawat.

Ketika membaca buku ini, pembaca disuguhi berbagai kisah pengalaman inspiratif seorang guru yang meskipun berasal dari desa namun berhasil menembus prestasi tingkat provinsi hingga nasional. Semua keberhasilan penulis tidak lepas dari beberapa prinsip yang selalu ia pegang. Prinsip-prinsip tersebut antara lain niat, perencanaan, usaha, keyakinan, dan doa. Prinsip-prinsip tersebut telah menjadi formula dan kunci sukses yang mampu mengantarkan penulis meraih keberhasilan demi keberhasilan di dalam hidupnya.

Bahasa yang digunakan oleh penulis adalah kalimat-kalimat yang ringan, seolah pembaca mendengar cerita langsung dari penulis. Terdapat kutipan-kutipan menarik yang mungkin dapat menginspirasi pembaca. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. “Gagal merencanakan artinya merencanakan kegagalan”. “Saya yakin selama kita berusaha sekuat tenaga maka keberhasilan sudah ada di depan mata”. “ ...setiap keluar dari zona nyaman kita kan selalu menemukan berbagai hal baru.”

Review ini mungkin kurang lengkap tanpa membahas kekurangan dari buku Guru Desa Membelah Angkasa sehingga penilaian dapat lebih obyektif dalam menilai kelebihan dan kelemahannya secara berimbang. Sebenarnya kelemahan dari buku ini tidak begitu krusial, kebanyakan hanya masalah penulisan yang mungkin secara tidak sengaja luput dari kejelian editor. Misal kurangnya konsistensi penulisan secara itallic (miring), huruf kapital, dan terlalu banyak kata “pun”. Beberapa kalimat dalam Bahasa Jawa tidak diberikan terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Hal ini mungkin tidaklah wajib, namun akan lebih mudah dipahami oleh pembaca yang tidak memahami Bahasa Jawa jika diberikan.

Berdasarkan review singkat tersebut maka buku ini layak dibaca dan dimiliki oleh siapapun, terutama guru yang ingin mengembangkan potensinya. Pada bagian akhir penulis membagikan pengalamannya tentang kiat-kiat menumbuhkan kemampuan menulis bagi guru maupun siswa. Sehingga sangatlah layak jika buku ini masih bertahan menempati rak “Best Seller” di Toko Buku On Line Sang Pengajar. 

Jika tertarik memiliki buku ini maka dapat dikunjungi link berikut :
http://toko.sangpengajar.com/2018/01/buku-guru-desa-membelah-angkasa.html

1 Comments: