Unsur-unsur Seni Rupa 2 Dimensi secara Lengkap yang harus Kalian Ketahui

Pengetahuan mengenai unsur-unsur seni rupa 2 dimensi merupakan materi yang sangat penting dan mendasar untuk membekali pembelajar membuat karya seni rupa, baik seni rupa terapan maupun seni rupa murni. Tujuan mempelajari dan memahami unsur-unsur seni rupa 2 dimensi agar pembelajar memiliki kepekaan terhadap bahasa rupa/visual, sehingga dapat menghasilkan karya seni yang baik. Pemahaman tentang unsur rupa 2 dimensi dapat diawali dengan mengenal unsur-unsur seni rupa, kemudian mengidentifikasi unsur-unsur rupa yang ada di benda alam maupun pada benda seni, menggambar atau mewujudkan unsur-unsur rupa, dan mengorganisasikan unsur-unsur rupa 2 dimensi menggunakan berbagai bahan dan alat. Hal ini akan menghantarkan peserta memiliki keterampilan teknik dan kepekaan estetik. Sebuah karya seni rupa dapat terwujud karena adanya beberapa unsur yang membentuknya. 


Setiap benda yang ada di dunia ini selalu memiliki elemen, yang menjadikan terbentuknya suatu objek. Demikian pula dengan karya seni juga memiliki elemen atau unsur yang menjadikan terbentuknya suatu karya seni. Dalam bidang seni rupa elemen dasar atau unsur yang membentuk suatu karya seni rupa disebut dengan unsur rupa. Unsur rupa terdiri dari beberapa macam mulai dari unsur yang paling sederhana hingga unsur yang kompleks. Di bawah ini merupakan unsur-unsur seni rupa 2 dimensi.

Macam-macam Unsur Rupa
1. Titik

Titik merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Titik merupakan bulatan mampat yang ukurannya relatif kecil. Disebut kecil karena akan nampak kecil pada bidang yang luas, dan akan terlihat besar jika berada dalam bidang yang sempit. Titik belum memiliki dimensi. Sebuah titik tidak harus berbentuk bulat, tapi bisa lebih bervariasi. Sebuah bentuk disebut titik karena ukurannya relatif kecil, titik akan tampak besar bila berada dalam bingkai yang kecil, namun sebaliknya titik akan nampak kecil bila berada pada bingkai yang besar. Wujud titik dapat berupa bulatan, bujur sangkar, segitiga, dan lain sebagainya. Sebuah titik relative belum memiliki makna apa-apa sebelum disusun ke dalam sebuah 
komposisi tertentu.

Contoh titik
Contoh penerapan titik pada lukisan


b. Garis

Garis merupakan hasil goresan suatu benda. Ada juga yang mengatakan bahwa garis merupakan sekumpulan titik dalam satu lintasan. Garis memiliki dimensi memanjang. Jenis garis ada dua yakni garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus memiliki kesan kokoh, kuat, dan tegas. Sedangkan garis lengkung memiliki kesan luwes, fleksibel, dan dinamis. Garis merupakan suatu goresan yang memiliki dimensi memanjang lurus, lengkung, ataupun berkelok-kelok. Garis juga dapat berupa suatu batas limit dari suatu bidang, ruang, warna dan sebagainya. Fungsi garis antara lain untuk menimbulkan kesan keselarasan, gerak, irama, sugesti, pesan simbolik, kode ilusi dan bersifat maya.
Contoh garis lengkung
Contoh penerapan garis pada lukisan


c. Bidang

Bidang merupakan area yang dibatasi oleh garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar. Secara garis besar ada dua jenis bidang yaitu bidang geometris dan bidang organis. Bidang geometris sifatnya beraturan dan terukur sedangkan bidang organis bentuknya lebih bebas dan kurang beraturan. Bidang geometris sering kita temukan dalam pelajaran matematika. Bidang (seni rupa/umum) adalah area permukaan datar dua dimensi atau keluasan yang memiliki panjang dan lebar (geometris dan organis). Bidang: garis-garis dan sisi yang terhubung dengan satu atau lebih titik hilang. Bidang (arsitektur dan desain): bidang-bidang yang digunakan untuk membentuk komposisi 2D dan 3D dan area permukaan untuk membuat bentuk volumetrik.
Contoh bidang

Contoh penerapan bidang pada lukisan



d. Bentuk

Bentuk adalah raut yang memiliki ukuran, warna dan barik (tekstur). Istilah bentuk sering disebut dengan istilah wujud untuk membedakan antara 'image' (dua dimensional) yang memiliki panjang dan lebar pada area yang datar dengan 'image' (tiga dimensional) yang memiliki panjang, lebar, dan volume pada area dengan kedalaman. Bentuk merupakan salah satu unsur seni rupa yang menentukan keberhasilan sebuah karya seni rupa dan kriya. Unsur bentuk ada dua macam yaitu bentuk dua dimensi dan bentuk tiga dimensi. Bentuk 2 dimensi (shape) merupakan bidang datar yang dibatasi oleh garis. Sementara bentuk 3 dimensi (form) adalah ruang yang bervolume dibatasi oleh permukaan. 

Bentuk memiliki dua macam sifat, yaitu bentuk yang bersifat geometris dan organis. Bentuk geometris adalah bentuk yang memiliki susunan struktur teratur (permukaan/bidang mudah diukur panjang dan lebarnya, isi atau volumenya). Bentuk organis adalah bentuk yang memiliki susunan struktur tidak teratur (permukaan/bidang atau lengkungan yang tidak teratur sehingga lebih sulit atau bahkan tidak bisa untuk mengukurnya). 

Contoh bentuk


e. Ruang

Dalam karya dua dimensi, ruang hanyalah sebuah ilusi atau kesan. Beda dengan karya tiga dimensi keadaan ruang adalah nyata. Ruang menyangkut keberadaan suatu objek. Sebuah objek misalnya titik pada sebidang kertas dapat dikatakan bahwa titik tersebut menempati ruang datar. Ruang dapat dibedakan menjadi ruang posisitf dan ruang negatif. Ruang positif merupakan area yang dapat ditempati suatu objek, sedang ruang negatif merupakan suatu area yang tercipta karena ada objek yang membatasinya.

Membuat komposisi ruang berarti tidak sekedar memunculkan adanya susunan ruang, namun untuk menegaskan bahwa adanya sebuah ruang diperlukan kehadiran suatu objek yang menempati ruangan 
tersebut. Dalam karya seni rupa dua dimensi ruang bersifat maya. 

Contoh komposisi ruang positif dan negatif

f. Warna

Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya. Sistem yang paling sederhana untuk mengetahui hubungan warna-warna adalah susunan warna dalam bentuk lingkaran warna. Banyak teori tentang warna, diantaranya menurut Teori Sir Isaac Newton bahwa warna adalah suatu kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, terjadinya warna karena getaran cahaya putih. Sedangkan menurut Herbert Ivens, dengan teori lingkaran warnanya, membagi warna menjadi warna primer (merah, kuning, dan biru), warna sekunder 
(hijau, oranye, dan violet), serta warna tertier (percampuran warna primer dan sekender). 

Lingkaran warna


g. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba dari suatu pemukaan sebuah benda, misalnya kayu, batu, logam, kain dan sebagainya, masing-masing memiliki tekstur yang berbeda-beda. Bahkan dari jenis logam yang sama dapat memiliki tekstur yang berbeda apabila dalam pengerjaannya menggunakan bahan dan alat yang berbeda, misalnya mengunakan cat berbeda dengan disepuh, ditempa berbeda dengan dituang dan sebagainya, sehingga permukaan bisa berbentuk kasap, licin atau kasar. Tekstur dibedakan menjadi dua yaitu tekstur nyata dan semu.

Contoh tekstur nyata

Contoh tekstur semu



0 Comments