Cara Berlatih Berpikir secara Kritis

Sumber gambar https://www.doxadigital.com

Perkembangan zaman sejak manusia purba hingga saat ini terus berubah sesuai kemajuan pemikiran manusia. Pernahkah terpikirkan, bagaimana semua ilmu pengetahuan yang kita dapatkan dan pelajari saat ini ditemukan? Salah satu penyebabnya adalah rasa ingin tahu manusia itu sendiri. Tanpa rasa ingin tahu atau pertanyaan-pertanyaan untuk menjawab semua permasalahan yang dihadapi, maka manusia tidak akan banyak mendapatkan suatu pemahaman, ilmu, jawaban, dan kesimpulan.

Untuk itulah, kita harus membiasakan diri untuk bertanya tentang banyak hal. Baik yang sudah kita pahami, dan apalagi yang belum kita pahami. Hal-hal yang sudah kita pahami masih dapat kita gali lebih dalam pengembangan pemahamannya, dan hal-hal yang belum kita pahami sudah barang tentu sebaiknya kita pahami. Salah satu contoh manfaat suatu pertanyaan adalah ditemukannya pesawat terbang yang diawali dengan pertanyaan, “Apakah manusia bisa terbang?”. Diciptakannya handphone diawali dengan pertanyaan, “Apakah manusia dapat berkomunikasi jarak jauh?”. 

Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak yang ditanyakan oleh manusia, maka akan semakin banyak ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang tercipta. Orang yang tidak memiliki kemampuan kritis atau menanyakan sesuatu, maka akan semakin sedikitlah pemahaman yang ia dapatkan. Berdasarkan hasil penelitian, orang Indonesia memiliki daya kritis atau kemampuan bertanya yang rendah. 

Untuk itulah, demi kemajuan bangsa dan masa depan kita sendiri, sebaiknya kita selalu berlatih untuk menjadi orang yang kritis, pandai bertanya, dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman baru tentang sesuatu. Dan itulah sebabnya, kegiatan menanya (pertanyaan dari siswa) sangat penting di dalam Kurikulum 2013.

Bagaimanakah cara melatih diri kita agar menjadi orang yang kritis atau biasa menanyakan sesuatu? Yang harus dilakukan pertama kali adalah melakukan pengamatan, semua hal yang sedang dijelaskan, didengarkan,ditunjukkan sebaiknya diamati atau disimak dengan baik. Kedua, timbulkan keingin tahuan yang dapat diawali dengan kata apakah, apa saja, bagaimana.

Misal sedang dilakukan penjelasan awal tentang kegiatan menari. Maka pertanyaan yang bisa diajukan adalah :

Apakah pengertian menari?
Apakah perbedaan antara menari dengan kegiatan lain semisal olahraga?  
Apa saja jenis-jenis menari?
Apa saja contoh-contoh nama tarian yang ada di Indonesia?
Apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk menari?  
Bagaimana langkah-langkah menari?
Bagaimana cara menilai kualitas atau keindahan menari?
dan lain-lain.

Melalui contoh di atas, jika kita melihat suatu barang, kejadian, permasalahan, pemahaman, pengetahuan, sebaiknya kita timbulkan pertanyaan-pertanyaan yang arahnya untuk menggali lebih dalam pengetahuan tentang hal yang kita amati tersebut. Jika kita terbiasa berpikir kritis, maka akan semakin mudah kita mendapatkan pemahaman baru. Bahkan akan membuat kita mampu mewujudkan sesuatu yang baru seperti pertanyaan yang dapat menghasilkan pesawat terbang dan HP di atas.

Selamat mencoba.

(Fajar Prihattanto) 

0 Comments