Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda


A.     Pengertian Menggambar

Hampir semua orang pernah melakukan kegiatan menggambar, karena gambar merupakan karya seni rupa yang paling mudah dan cepat untuk dihasilkan. Untuk menciptakan sebuah karya gambar cukup diperlukan goresan – goresan pada suatu permukaan misalnya pensil pada kertas atau benda – benda lain. Menggambar (Inggris : drawing) adalah suatu kegiatan menuangkan ide, imajinasi, pesan, dan ekspresi melalui unsur utama berupa garis pada bidang dwimatra (dua dimensi). Terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang pengertian menggambar dan melukis. Melukis mengutamakan kebebasan ekspresi dan kreatifitas melalui warna, sementara menggambar lebih menitikberatkan penggunaan garis dengan ekspresi yang tidak sebebas pada kegiatan melukis.

Jika dilihat dari tujuan dan jenis obyeknya, secara umum terdapat empat jenis kegiatan menggambar, antara lain :


1.      Menggambar ekspresi

Unsur yang menonjol adalah garis-garis yang ekspresif. Seluruh kontur maupun isian warna berupa garis.


2.      Menggambar bentuk /model

       Tujuan utama adalah meniru obyek atau bentuk model yang digambar.

3.      Menggambar ilustrasi

     Ilustrasi berasal dari kata bahasa Belanda yaitu ilustrate, yang artinya hiasan dengan gambar/ pembuatan sesuatu yang jelas.

4.      Menggambar Imajinasi

        Menggambar imajinasi adalah suatu kegiatan menggambar yang obyek-obyeknya berupa hasil khayalan. 

B.     Obyek Menggambar


Obyek  bisa berupa tampilan realistis dalam kehidupan sehari-hari seperti foto, setengah realistis seperti karya-karya sketsa, atau yang benar-benar mementingkan gaya gambar seperti kartun, karikatur, atau gambar abstrak. Alam semesta merupakan obyek yang tidak akan pernah habis untuk digambar. Keindahan flora, fauna, dan alam benda merupakan sumber inspirasi dan eksplorasi dalam menggambar. Jika disimpulkan ada lima macam obyek menggambar, yaitu :

1.      flora (tumbuhan)

2.      fauna (hewan)

3.      alam benda

4.      figuratif (manusia)

5.      imajinatif (khayalan)

 

C.     Komposisi

    

    Suatu karya seni rupa dikatakan memiliki nilai seni atau nilai estetika karena beberapa unsur yang dimilikinya. Unsur-unsur seni rupa tersebut meliputi titik, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan lain-lain. Prinsip / asas seni rupa (khususnya prinsip perancangan gambar atau desain) adalah cara penyusunan, pengaturan unsur-unsur seni rupa. Salah satu prinsip yang paling penting adalah komposisi, namun sebelum membahas komposisi, perlu dipahami beberapa prinsip seni rupa yang lain.

 

1.      Kesatuan (unity)

Kesatuan adalah prinsip yang menunjang unsur-unsur dalam seni rupa saling berpadu satu sama lain sehingga melengkapi sebuah komposisi yang menarik dan indah. 

2.      Keselarasan (harmony)

Keselarasan adalah kaitan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk, pencahayaan, warna dalam menciptakan suatu keindahan.


3.      Penekanan (contrast)

Penekanan adalah prinsip yang mendasari kesan perbedaan dari beberapa unsur yang berlawanan dan saling berdekatan. 


4.      Irama (rythm)

Irama adalah prinsip yang mendasari pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur. 


5.      Gradasi

Gradasi adalah susunan warna yang didasari pada tingkatan tertentu. 


6.      Proporsi (kesebandingan ukuran)

Proporsi adalah prinsip seni rupa yang mengacu pada keteraturan dan penyesuaian dari wujud karya seni rupa yang diciptakan. 


7.      Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah prinsip yang bertanggung jawab pada kesan kesamaan bobot/ukuran dari suatu susunan unsur-unsur seni rupa. 


8.      Komposisi (susunan)

Di antara prinsip prinsip seni rupa yang lain, komposisi menjadi prinsip yang paling penting dalam mendasari keindahan dari sebuah karya seni. Komposisi sendiri merupakan organisasi dari unsur-unsur seni rupa yang disusun menjadi teratur, serasi, dan menarik.

 

Terdapat beberapa jenis komposisi, antara lain komposisi simetris, asimetris, sentral, diagonal, dan segitiga. Namun secara umum terdapat dua jenis komposisi, yaitu komposisi simetris dan komposisi asimetris.


1.      Komposisi Simetris

Komposisi simetris adalah suatu penataan obyek gambar yang menampilkan kesamaan atau kemiripan bentuk antara bagian kanan dan kiri jika dibuat garis pada bagian tengah, sehingga secara otomatis akan menghasilkan keseimbangan.


2.      Komposisi Asimetris

Kebalikan komposisi simetris, komposisi asimetris tidak menampilkan kesamaan bentuk pada bagian kanan dan kiri. Untuk menghasilkan komposisi yang baik, meskipun antara bagian kanan dan kiri berbeda, sebaiknya tetap memperhatikan keseimbangan antara bagian kanan dan kiri.


C.     Teknik Menggambar

Secara umum terdapat beberapa jenis teknik menggambar, antara lain :


1.      Teknik Linier

Teknik linear merupakan cara menggambar obyek gambar dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.


2.      Teknik Blok

Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup obyek gambar menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).


3.      Teknik Arsir

Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau menyilang untuk menentukan gelap terang obyek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi.


4.      Teknik Dusel

Teknik dusel merupakan cara menggambar yang penentuan gelap terang obyek gambar menggunakan bantuan alat penggosok, misalnya jari, kapas, atau kertas untuk menghasilkan pewarnaan yang halus dan merata.


 

5.      Teknik Pointilis

Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dalam menentukan gelap terang obyek gambar menggunakan pensil atau pena gambar dengan dititik-titikkan.


Langkah-langkah secara umum dalam kegiatan menggambar antara lain :


1.      Penentuan obyek gambar

Tentukan obyek yang akan digambar, misalnya flora, fauna, atau alam benda

2.      Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan menggambar antara lain pensil, kertas, dan penghapus

3.      Penentuan teknik

Teknik yang akan digunakan misalnya linier, arsir, dusel, atau penggabungan ketiganya

4.      Pembuatan sketsa

Pada tahap ini adalah pembuatan rancangan dasar gambar menggunakan garis-garis bantu yang tipis dengan memperhatikan proporsi, keseimbangan dan terutama komposisi

5.      Pewarnaan

Pewarnaan dapat memilih berbagai macam teknik misalnya arsir, dusel, atau pointilis untuk menghasilkan gelap terang baik pada bagian obyek utama maupun latar belakang

 


D.     ALAT DAN MEDIA MENGGAMBAR


Alat menggambar sebenarnya tidak terbatas apa yang sudah dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semua alat tulis bisa digunakan untuk menggambar. Namun perupa bebas mencari dan menemukan alat dan bahan gambar yang akan menjadikan sebuah karya memiliki nilai seni yang tinggi. Pengetahuan alat gambar mengenai karakteristiknya adalah dasar untuk melakukan percobaan.


1.      Pensil

Jenis pensil berdasarkan kekerasaannya dapat di bagi menjadi tiga, yaitu :

1)      Pensil Lunak, dengan tanda B, pensil ini biasanya berseri 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B, 8B, EB

2)      Pensil Sedang dengan tanda HB, H, 2H, 3H

3)      Pensil Keras berupa, 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, 9H

   


2.      Pensil Warna

Pensil warna bentuknya seperti pensil biasa, namun isinya yang berbeda. Jika pensil biasa merupakan campuran grafit dan tanah liat, pensil warna berisi leads. Leads pada pensil warna merupakan campuran antara pigment, kaolin, carboxy methyl cellulose, wax dan serfactant.


3.      Krayon

Jenis krayon ada yang berbahan lunak dan ada yang berbahan keras. Krayon dengan bahan lunak tidak banyak mengandung minyak sehingga dapat dibalurkan dengan menggunakan tangan dan umumnya disebut dengan istilah pastel. Kesan warna yang dihasilkan dari kedua jenis krayon ini dapat menimbulkan kesan lembut maupun cerah.


4.      Spidol 

       Spidol memiliki ujung yang lunak. Spidol memiliki tinta khusus yang disimpan dalam busa, yang dapat menguap jika terpapar udara terus menerus. 

 

5.      Kertas

Menggambar pada dasarnya membutuhkan kertas berwarna netral (putih, abu-abu, atau coklat) dan dapat menyerap atau mengikat bahan pewarna. Kertas gambar yang dapat digunakan dengan berbagai alat gambar misalnya kertas padalarang. Pastel khususnya memerlukan kertas dengan permukaan agak kasar, misalnya kertas karton.


(Fajar Prihattanto)

 



0 Comments